Subscribe

23 September 2007

KERE: Sejak dulu kalaaaa..(h)












Lek Sapar:
Lhealaah... Jadi kamu baru tau kalo kamu itu Keree sejak dulu kala?

Pernah dengar Ken Arok kan? Ada yang bilang, konon cikal bakal raja-raja seluruh tanah jawa, bahkan sebagian besar Para Pemimpin di negeri ini, asalnya dari keturunan Ken Arok.

Karto kere:
Lho?? Ken Arok itu kan perampok? Pembunuh? Nyikat istri orang? Menghalalkan segala cara untuk bisa berkuasa? Mosok darah buajingan tengik itu mengiliri seluruh sejarah para Raja dan Pemimpin Bangsa ini?

Lek Sapar:
Lho kenapa kamu nesu atau marah?
Dapuran (Muka) mu kan bukan termasuk golongan Raja, Bangsawan atau minimal Camat? Laopo cangkem (Ngapain mulut) mu ikut sok protes? Kamu kan keturunan keree?

Karto kere:
Ndak gitu Lek, saya kan ndak rela kalau ternyata Para Raja & Pemimpin bangsa ini ternyata keturunan Begal Rampok sekaligus Pembunuh seperti Ken Arok?
Mosok ya Para pemimpin kita ini juga menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya?

Lek Sapar:
Lhoo itu kan baru teori reintepretasi sejarah, kamu ya jangan langsung ho-oh ...
coba tengok saat jaman Nippon atau di era jaman Belanda ...

Karto kere:
Wah saya ya ndak menangi (ngikuti) lek ..

Lek Sapar:
Jaman Penjajahan baik jepang atau Belanda, yang bisa jadi Wedono, Lurah atau Pejabat pasti dicurigai sebagai pengkhianat. Karena mereka selalu nunduk-nunduk dan milih kerjasama dengan para penjajah. Jadi mereka bisa terus bertahan sebagai warga kelas Sugeeh alias kaya makmur sehingga menjaga anak turunnya jangan sampek kere kayak kamu..

Karto kere:
Wah itu prasangka lek, .. belum tentu terbukti benar

Lek Sapar:
Maksudku kalo mbah buyutmu dulu ndak mokong (bandel) alias mau bekerja sama dengan para penjajah, pasti nasibmu tidak seperti sekarang ..

Karto kere:
Ya mungkin mbah buyut saya mikirnya ndak sampe melip (muluk) kayak sampeyan gitu lek ..

Lek Sapar:
Tapi katanya, mbahnya mbah buyut kita itu pernah jadi Wedono lho ..

Karto kere:
Wah mosok lek, ..lha kok warisannya ndak turun ke kita-kita?

Lek Sapar:
Tapi Wedono yang ngelawan perintah Belanda, jadi belum sempat kaya sudah di tembak duluan ..

Karto kere:
Halaaah ...gitu kok ya diceritain toh lek, lek.. tiwas (terlanjur) aku arep-arep (berharap) ..
Asu..Asu!

***

Tidak ada komentar: